Langsung ke konten utama

Sabar

Seiring bertambahnya umur saya berbanding lurus dengan persoalan hidup yang datang. Jika selama ini saya hanya mendengar kisah perjuangan orang-orang sejak awal-awal memulai hidup saat beranjak dewasa kini saya mulai merasakan apa yang mereka rasakan. Dari setiap hal yang diluar rencana sampai fase-fase kompromi yang mau tidak mau harus dikondisikan menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Entah kebetulan atau tidak, beberapa waktu ini saya ingat perkataan legendaris dosen saya dulu yang sebenarnya selama ini saya pikir hanya sebuah gurauan. “Hidup ini capek, boy...”

Tak pernah terpikirkan, bakal sesulit ini menjadi dewasa. Rasanya dulu semangat betul bertumbuh besar karena semua berjalan sesuai rencana. Tidak selamanya sesuai, setidaknya saya pribadi menikmati proses menjadi dewasa tersebut. Hal ini lebih karena didukung oleh lingkungan sekitar saya yang baik. Orang tua yang mendampingi, teman yang mendukung, lingkungan yang konstruktif. Saya sekarang adalah cerminan perjalanan saya menjadi dewasa seperti sekarang. Setidaknya, minimal perawakannya, tampak lebih tua.

Masalah akan timbul seiring bertambahnya usia. Seperti hidupnya manusia akan dianugerahi “sedikit” rasa takut. Takut kehilangan, kekurangan, kesakitan dll. Jadi, saya sendiri pun harus sadar karena perjalanan kehidupan dengan berbagai macam masalah sudah titah nya seorang manusia sampai kita wafat kelak. Walaupun tidak sepenuhnya dipenuhi dengan kesulitan, minimal siap, siap tidak siap.

Sabar. Allah menjanjikan jalan keluar bagi orang yang sabar. Dalam janji-Nya, Allah menjanjikan kemenangan bagi orang yang sabar. Sabar sebagai pintu jalan keluar ditengah kesulitan. Layaknya wayang, saya sendiri ibarat wayang yang semua sudah diatur dalang. Naik turun cerita hidup saya, seburuk atau sebaik apapun jalan ceritanya, semua ada akhirnya. Sampai saat disebuah titik dimana saya sadar jika hidup ini selamanya hanya sebatas umur saya dengan kisah perjalanan diri yang saya tempuh.

Jujur, tulisan yang saya buat ini sebagai pengingat bagi saya sendiri ketika menemui kesulitan. Sesungguhnya tulisan ini lebih mudah dibuat daripada meyakini isi materi tulisannya. Tulisan mengenai kesabaran dalam kesulitan. Semoga saya pribadi bisa sabar seperti apa yang saya tulis disini. Semoga...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaya Agar Sederhana

Menjadi kaya raya untuk menjadi sederhana, kenapa tidak? Kerja keras agar tidak menjadi apa-apa. Kerja keras agar tidak ada beban pikiran soal kehidupan dunia. Tidak flexing kemana-mana, tidak dikenal sampai ajal tiba. Hidup bahagia dengan keluarga tercinta. Memang nya, tujuan hidup selain untuk hidup aman dan nyaman itu ada? 

Kompromi Dengan Keadaan

Entah apa salah umat manusia pada tahun 2019 dengan “diberkahi” tahun 2020 yang belum setengah nya saja sudah buat kita geleng-geleng kepala. Tahun 2020 yang mungkin sebagian besar manusia menaruh harapan, perubahan, atau bahkan minimal sama dengan tahun-tahun sebelumnya malah menjadi tahun yang menawarkan sebuah momen yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Apabila sebelumnya masalah dunia cenderung berkisar antara konflik sesama umat manusia, tahun ini bisa dibilang umat manusia dihadapkan konflik antar spesies. Bukan konflik akibat invasi hewan liar atau bahkan makhluk luar angkasa, justru dari makhluk yang sedari awal hidup bersama-sama dengan manusia tapi terabaikan, virus... Entah, kebetulan atau tidak, “konflik” ini sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya. Kita sebagai umat manusia yang bebal dan memang harus “ kena dulu baru mikir ” seharusnya memiliki prosedur pencegahan yang baik apabila terjadi fenomena seperti ini, dilihat dari pengalaman generasi umat manusia sebelumn...